MATERI
K3
MENERAPKAN
KETENTUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
I.
Keselamatan Kerja
A.
Pengertian
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah usaha untuk mencegah terjadinya kecelakaan
yang terjadi sewaktu bekerja, khususnya
di ruang dapur.
Bila seseorang mengalami kecelakaan maka akan mengalami hal-hal
seperti : merasakan kesakitan, pendapatan berkurang, tidak dapat melakukan
aktifitas.
Ada 2 faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja yaitu :
1.
Faktor Manusia
·
Sikap tergesa-gesa
·
Kebingungan
·
Khilaf
2.
Faktor Lingkungan
·
Kesalahan rancang bangun
·
Tata letak peralatan dapur yang tidak teratur
·
Lampu penerangan yang kurang
terang
·
Peralatan dapur tanpa tindakan
pengamanan
·
Lantai yang licin
B.
Penggunaan Peralatan
Keselamatan Kerja
a)
Pakaian Pelindung
Yaitu pakaian seragam dapur yang dipergunakan didapur , hotel maupun
restoran. Pakaian seragam dapur mempunyai tujuan dan latar belakang tertentu
antara lain :
1)
Latar belakang Psychologis
Pakaian dapur dibuat dengan warna putih dengan tujuan :
Ø
Agar setiap kotoran yang
melekat pada pakaian tersebut segera diganti atau dicuci.
Ø
Dengan memakai pakaian putih
menyebabkan orang bekerja lebih berhati-hati dan menjaga kebersihan diri serta
lingkungan.
2)
Latar belakang Safety dan
Hygiene
Tampak dari desain, kegunaan dari masing-masing komponen tersebut.
Dalam merancang dan memilih bahan untuk pakaian dapur perlu diperhatikan
beberapa persyaratan seperti :
-
Bahan yang kuat (strong)
-
Bersifat melindungi
(protective)
-
Mudah dicuci (washable)
-
Ringan dan nyaman (light and
comfortable)
-
Warna serasi (putih)
Pakaian tersebut terdiri dari :
·
Topi : dibuat untuk menjaga
agar rambut yang rontok tidak jatuh ke makanan, dan untuk menyerap keringat
yang timbul di kepala.
·
Dasi : Dililitkan di leher
untuk menyerap keringat yang ada di bagian leher sehingga tidak jatuh ke
makanan.
·
Kemeja dengan bagian dada
berlapis dua : Kemeja berguna untuk melindungi lengan dari percikan barang
panas selama bekerja di dapur. Bagian dada dibuat berlapis dua dengan tujuan
untuk melindungi dada dari pengaruh panas dan dingin.
·
Celemek (apron) : untuk
melindungi bagian kaki dan badan bagian bawah dari percikan barang panas juga
untuk menjaga agar celana atau pakaian bawah tidak cepat kotor.
·
Celana : melindungi kaki dan
badan bagian bawah lainnya dari pengaruh panas.
·
Sepatu : untuk melindungi kaki
dari panas dan barang tajam.
b)
Cempal atau sarung tangan :
Berguna untuk mengangkat panci, wajan, dandang, atau piranti lain yang panas.
Cempal berukuran kurang lebih 15 x 15 cm dan dibuat setebal mungkin dari bahan
yang tidak mudah terbakar.
c)
Alat pemadam kebakaran, antara
lain :
Ø
Air : Hanya kebakaran yang
bersumber dari kayu, kertas, bahan kain dan orang yang boleh dipadamkan dengan
air.
Ø
Alat pemadam genggam: Digunakan
di dapur pengolahan terutama untuk
kebakaran yang disebabkan lemak / minyak dan aliran listrik serta gas.
Ø
Alat pemadam beroda : ALat ini
biasa digunakan di perusahaan besar.
Ø
Selimut pemadam : alat ini
cocok untuk memadamkan api kecil pada individu (baju) dan peralatan kecil dan
sedang.
Ø
Pasir : cocok untuk memadamkan
api kecil.
d)
Tempat obat-obatan : Biasanya
berisi obat antara lain; Mercorochrom, Obat luka, Plester / Tensoplast, Obat
gosok, Obat pusing, Kapas, Pembalut, Gunting.
e)
Jalan darurat dan tanda bahaya
C.
Fungsi Peralatan Keselamatan
Kerja :
a)
Untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
b)
Mengurangi atau meminimalkan
kecelakaan kerja.
c)
Untuk mengurangi dan mengatasi
kesalahan dalam melakukan pekerjaan di dapur.
d)
Untuk penanggulangna kecelakaan
karena peralatan elektronik, peralatan gas, peralatan mesin.
D.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
di ruang dapur untuk keselamatan kerja :
a)
Alat harus diatur jenis demi
jenis.
b)
Susunan alat yang besar
diletakkan paling bawah.
c)
Alat-alat yang sering dipakai
diletakkan yang mudah terjangkau
d)
Berikan nama pada pinggir papan
almari sehingga mudah untuk mengetahui nama-namanya.
E.
Situasi Darurat Pada Kecelakaan
Adalah : Situasi yang terjadi pada saat kecelakaan yang dapat
membahayakan jiwa manusia. Tindakan umum yang harus dilakukan anatara lain :
Ø
Tindakan pertama, panggillah
Dokter terdekat dan tercepat.
Ø
Taruh korban dalam sikap
menyenangkan, dan bekerjalah dengan hati-hati dan seksama.
Ø
Periksalah korban dengan
hati-hati.
II.
Kecelakaan Kerja
1)
Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah peristiwa yang terjadi secara
tiba-tiba tanpa direncana hingga menimbulkan korban.
2)
Jenis-jenis Kecelakaan Kerja
a)
Terjatuh (Fall)
Kecelakaan terjatuh dapat terjadi pada :
1.
Lantai dan sejenisnya
Dapat disebabkan karena lantai tidak rata, atau lantai dengan
perintang. Tindakan pencegahan yang perlu dilakukan :
Ø
Penerangan cukup
Ø
Pungut setiap barang yang jatuh
Ø
Jangan menggeletakkan barang
dilantai
Ø
Pintu dan laci meja segera
ditutup kembali setelah mengambil barang
Ø
Lantai harus tetap dijaga agar
tetap kering
Ø
Berilah tanda pada lantai yang
masih basah karena dibersihkan
Ø
Taburkan garam pada lantai
bekas minya
2.
Tangga Rumah (stairs)
Semakin terjal tangga rumah mempunyai kecenderungan semakin
berbahaya dalam pemakaian. Tindakan penegahan yang perlu dilakukan adalah :
Ø Lengkapi dengan alat pengaman
Ø Penerangan cukup
Ø Bebas dari barang licin
Ø Pergunakan titian pegangan
Ø Tangga rumah biasanya dilengkapi dengan karpet
3.
Tangga Pemanjat
Tangga ini biasanya digunakan di hotel, yaitu tangga pemanjat
berkaki dua dan berkaki empat, gunanya untuk mengambil atau meletakkan barang
pada tempat yang lebih tinggi dan lebih rendah dari tempat kita berdiri. Tindakan
pencegahan yang perlu dilakukan guna pencegahan adalah :
Ø
Menggunakan tangga yang sesuai
Ø
Tempatkan tangga pada jarak
Ø
Periksa kedudukan tangga
b)
Terluka Benda Tajam (Cut)
Beberapa jenis luka yang
dapat terjadi pada kulit yang disebabkan oleh bernda tajam diantaranya :
1.
Luka Iris, adalah luka yang
ditimbulkan karena irisan benda tajam, bentuk luka memanjang dengan tepi luka berbentuk garis lurus.
2.
Luka Robek, adalah luka terbuka
yang ditimbulkan oleh goresan luka yang tidak terlalu tajam, berbentuk luka
biasa tidak teratur
3.
Luka Tusuk, adalah luka yang
ditimbulkan oleh tusukan benda tajam atau runcing bentuk luka biasanya sempit
dan agak dalam.
Benda-benda yang dapat menimbulkan luka dapat
dikelompokkan menjadi:
1)
Peralatan Memotong
Peralatan yang biasanya digunakan adalah pisau, kapak,
silet, gunting dan sejenisnya. Tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah
antara lain :
Ø Pergunakan alat memotong yang sesuai
Ø Alat memotong harus tajam
Ø Alat harus bersih dan tidak berminyak
Ø Jangan suka bermain-main
dengan pisau
Ø Paku dan serpihan kayu segera disingkirkan agar tidak membahayakan
Ø Jika dibersihkan pisau bagian yang tajam tidak boleh menghadap badan
Ø Alat pemotong yang sudah tidak dipergunakan segera dipindahkan
ditempat yang aman
Ø Jika berjalan membawa pisau tangan dan pisau jangan digerakkan
Ø Simpan alat pemotong ditempat tertentu dan aman
2)
Mesin
Mesin yang digunakan sangat beragam, dan setiap mesin
mempunyai buku petunjuk yang mencantumkan bagian-bagianmesin, cara penggunaan
dan merawat. Tindakan yang perlu dilakukan untuk pencegahan antara lain :
Ø Memberikan latihan dan petunjuk terperinci tentang penggunaan mesin
yang ada.
Ø Pergunakan alat pengaman yang ada atau yang ditentukan oleh buku
petunjuk
Ø Pusatkan perhatian pada pekerjaan jika kurang enak badan segera
istirahat
3)
Tulang dan Duri Kulit
Kecelakaan karena tulang dan duri kulit banyak menimpa
karyawan yang bekerja di bagian pengolahan dan penghidangan makanan. Tulang hewan yang dipotong tidak teratur akan
runcing dan sangat berbahaya.
4)
Barang-barang Beku
Serpihan daging, sisik ikan yang tampaknya sangat
lembut pada waktu tidak beku, akan berubah menjadi keras dan tajam jika dalam
keadaan beku.
5)
Barang Pecah Belah
Contohnya; gelas, botol, mangkok dan barang lainnya
yang dapat menyebabkan luka jika dalam keadaan pecah. Tindakan yang perlu
diperhatikan untuk mencegah luka dari barang pecah belah antara lain :
Ø Tempatkan secara terpisah dari logam
Ø Pisahkan yang utuh dengan yang pecah
Ø Pungut dan kumpulkan segera
Ø Hindari Chips (Chips adalah barang pecah belah yang rusak atau
bagian pinggir yang sudah rusak)
Ø Hati-hati pada waktu mengosongkan keranjang sampah
4.
Luka Bakar (Burn and Scred)
Luka bakar dapat terjadi karena sentuhan kulit dengan api langsung,
air panas, matahari ataupun oleh zat kimia asam atau basa keras. Luka bakar
dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
Ø Burn yaitu luka bakar yang disebabkan oleh panas kering dan api langsung
Ø Scred, yaitu luka bakar yang disebabkan karena panas basah.
Tindakan yang diperlukan untuk
mencegah terjadinya luka bakar karena panas kering adalah
Ø Berikan tanda pengaman
Ø Periksa pilot light dengan seksama
Ø Nyalakan api sebelum gas dibuka
Ø Alat-alat masak atau bagian pegangan yang panas tidak boleh menonjol
atau menjorok keluar meja memasak
Ø Alat pengaduk atau alat penggorengan yang tidak terpakai dikumpulkan
pada sebuah tempat jangan dibiarkan di atas api
Ø Pergunakan isolator atau alat tertentu untuk mengambil barang panas
Ø Bila memeriksa makanan dalam oven pintu jangan dibuka lebar, tarik
sedikit untuk memperkirakan suhu oven baru dibuka semestinya.
Ø Pergunakan pakaian kerja semestinya
Ø Mencegah kecelakaan pada saat menggoreng :
·
Minyak pada alat penggorengan
tidak boleh lebih dari ¾ dari volume tempat minyak
·
Suhu minyak jangan terlalu
panas dan minyak tidak boleh sampai berasap
·
Makanan yang akan digoreng
harus cukup kering, tidak ada air yang menetes, jika ada air akan membuat
berbuih dan meluap
·
Goreng /masukkan minyak
secukupnya, jangan terlalu banyak untuk menghindari luapan minyak panas
·
Peralatan yang akan digunakan
harus sudah ada dalam jangkauan
·
Minyak harus disaring setiap
selesai menggoreng, sehingga tidak ada serpihan makanan dalam minyak
·
Jangan menggunakan minyak kotor
atau sudah digunakan beberapa kali
Tindakan yang perlu
dilakukan untuk mencegah luka bakar karena panas basah antara lain :
Ø Jangan meletakkan atau menyimpan barang cair, apalagi cairan panas
pada tempat yang lebih tinggi dari pandangan mata
Ø Jangan mengisi ketel atau perebus lainnya hingga penuh, perkirakan
pada waktu mendidih agar air tidak meluap
Ø Hati-hati terhadap percikan air panas pada waktu memindahkan barang
yang berisi cairan panas
Ø Pergunakan isolator pada waktu memindahkan barang yang sedang
direbus
Ø Bila membuka panic dengan air rebusan maka bukalah terlebih dahulu
bagian tutup panic yang paling jauh dari badan kita
Ø Tutup aliran uap air dengan baik, jangan memmbuka pintu steamer
sebagai alat memasak aliran uap air panas tertutup sama sekali.
5.
Ledakan Gas (Explotion)
Tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya ledakan gas
adalah :
Ø Ketahuilah bau gas yang dipergunakan
Ø Periksa selalu keadaan pipa gas
Ø Pergunakan pilot light
Ø Putuskan hubungan gas secara total
Ø Ikuti petunjuk
6.
Kecelakan Listrik (Electric)
Tindakan yang perlu diambil guna mencegah terjadinya kecelakaan
karena arus listrik adalah
Ø Perhatikan tegangan (Voltage)
Ø Perhatikan alat sambung
Ø Sekering hanya untuk yang berwenang
Ø Periksa keadaan kabel penghubung
Ø Disekitar alat penyambung arus listrik pastikan selalu dalam keadaan
kering dan bersih
Ø Perhatikan gejala aneh
Ø Putuskan hubungan listrik
Ø Pasanglah arde atau hubungan tanah
Ø Ikuti petunjuk
Bentuk kecelakaan yang timbul
akibat kecelakaan listrik :
·
Shock
·
Pengacauan denyut jantung
·
Luka Bakar
·
Kematian
7.
Kecelakaan Bahan Kimia (Chemical)
Bahan kimia dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan dimana bahan
tersebut berada
1)
Bahan kimia di dalam makanan
Kecelakaan berupa keracunan bahan makanan. Zat kimia yang dimaksud
biasanya terdapat pada :
Ø
Toxin (Clostridium)
Ø
Jamur (Amanita Spp)
Ø
Jengkol ( Kristal asam jengkol)
Ø
Singkong (Senyawa asam biru)
Ø
Tempe/oncom/bongkrek (jamur
beracun)
Ø
Udang dan kepiting (ganggang yang
dimakan )
2)
Bahan kimia sebagai pengolahan
makanan
Bahan ini diperlukan dan dicampurkan dalam dosis tertentu, kesalahan
dosis ataupun dalam mencampur akan dapat menimbulkan keracunan misalnya :
Ø PK (Kalium Permagnat)
Ø Asam Citrun
Ø Salpeter
Ø Soda Kue
Ø Etil Alkohol
Tindakan yang perlu dilakukan adalah :
Ø
Pengenalan bahan kimia dengan
baik
Ø
Berilah tanda yang jelas
Ø
Jangan mencoba-coba
Ø
Simpan pada tempat yang aman
Ø
Informasi dan kerjasama
III.
Penanganan P3K
A.
Kondisi fisik yang disebabkan
karena terjatuh :
1)
Patah Tulang
Gejalanya :
·
Bagian yang sakit tidak dapat
digerakkan dan tidak dapat dipergunakan
·
Nyeri sekali lebih-lebih waktu
digerkkan atau tersinggung
·
Bentuk nyata berubah, apalagi
bila dibandingkan dengan anggota badan yang sehat
·
Bengkak dan kebiru-biruan (tanda
pendarahan dalam)
Jenis patah tulang ada 2 yaitu :
a)
Patah tulang tertutup
b)
Patah tulang terbuka
Pertolongan pertama adalah :
·
Memasang kain penutup pada
semua fraktur terbuka. Hentikan perdarahan dan cegahlah infeksi
·
Berusaha agar kedua/semua ujung
tulang yang patah tidak bergerak dan beristirahat untuk menghindarkan keadaan
bertambah parah
·
Antar kerumah sakit karena
penderita serin memerlukan transfuse darah.
2)
Terkilir atau Keseleo
Adalah suatu rudakapsa (kekerasan) kepala sendi keluar sebentar dari
mangkuknya, lalu kembali lagi. Terkilir sering terjadi pada pergelangan tangan,
kaki dan sendi lutut.
Gejala :
·
Sendi bengkok sedikit dan
nyeri, berwarna biru
·
Sendi tidak dapat digerakkan,
sebab terasa nyeri
Pertolongan :
Hentikan gerakan pada sendi tadi dengan sebuah pembalut tekan.
·
Kapas tebal diletakkan pada
tempat yang sakit
·
Balut erat-erat dengan dasi
kecil, atau pembalut gulung. Balut sedemikian rupa sehingga mengurangi perasaan nyeri.
Contoh terkilir pada pergelangan kaki , penyebabnya antara lain terkilir
diatas batu kerikil atau ketika turun tangga, dengan gejala ;
·
Sekeliling pergelangan kaki
bengkak dan membiru
·
Rasa nyeri yang bertambah waktu
kaki digerakkan
Pertolongan : kaki yang sakit ditinggikan.
3)
Pingsan (Keadaan tidak sadar),
gejalanya :
·
Tidak menjawab ketika dipanggil
·
Tidak waspada
·
Tidak bereaksi ketika dilakukan
rangsangan
·
Ketka dicubit atau ditusuk
denan benda runcing misalnya peniti, ia sama sekali tidak memberi reaksi
Cara memberikan pertolongan pada penderita yang tidak
sadar, akibat apapun sikap miring/ setengah telungkup.
Ø Usahakan agar ia leluasa bernafas dan tidak mengalami jalan nafas
yang tersumbat. Jika perlu jalankan pernafasan buatan
Ø Keluarkan segala sesuatu yang menyumbat jalan nafas
Ø Jika penderita sudah benafas dan supaya ia tetap bernafas
Ø Longgarkan pakaian yang menjepit, ikat pinggang
Ø Antar ke rumah sakit/ Puskesmas dalam sikap setengah tertelungkup
B.
Luka Benda Tajam
Misalnya :
Teriris atau terpotong adalah luka pada bagian
kulit atau daging oleh pisau atau benda tajam lainnya. Pada umumnya luka
teriris atau terpotong bukan karena disengaja, tetapi timbul karena lalai tidak
mengindahkan peraturan atau tidak memakai alat pengaman yang telah disediakan.
Luka dapat dibedakan :
1)
Luka teriris yang kecil dapat
diobati dengan member obat merah atau yodium. Luka harus selalu dalam keadaan
tertutup. Pergunakan kain kasa atau “Band Aid” dapat memenuhi keperluan
tersebut. Luka kecil apabila dibiarkan bahayanya bias infeksi besar.
2)
Luka iris besar yang banyak
mengeluarkan darah. Biasanya membutuhkan pertolongan ahli.
Pertolongannya :
Ø Biarkan perdarahan sebentar. Dengan demikian luka dibersihkan
sendiri oleh darah yang mengalir keluar
Ø Tutup luka dengan kain yang steril/ kain bersih atau pasanglah sebuh
pembalut cepat
Ø Antarlah si sakit ke Dokter atau ke Rumah Sakit terdekat.
Ø Jika dalam perjalanan perdarahan tidak berhenti. Angkatlah atau
tinggikan anggota badan yang berdarah tersebut.
C.
Luka Bakar
Luka Bakar dibagi menjadi 3 kategori :
Ø Kategori pertama : Kulit menjadi merah terbakar biasanya dalam
kondisi demikian tidak memerlukan pengobatan. Rasa nyeri dapat dihilangkan
dengan merendam bagian yang luka dalam air dingin.
Ø Kategori kedua : Kulit melepuh dan timbul bintil-bintil berisi
cairan dibawah kulit
Ø Kategori ketiga : Jaringan tubuh mengalami kerusakan
Untuk kategori kedua dan
ketiga membutuhkan pertolongan dokter. PPPK hanya terbatas pada ;
·
Tutup cedera bakar dengan bahan
steril, jangan gunakan kapas/kain berbulu/berserat langsung di atas cedera
·
Pakaian yang melekat pada badan
dibiarkan atau digunting mengitari lepuh
·
Bagian yang biasanya
membengkak, untuk menguranginya tinggikanlah bagian yang cedera
·
Untuk mengganti cairan badan
yang hilang, korban yang sadar diberi minum seteguk setiap 10 menit.
·
Orang Dewasa ½ cangkir ,
Untuk umur 11 tahun ke atas (1/3)
Untuk umur 5 tahun ke atas (1/4)
Untuk umur kurang dari 5 tahun sedikit demi
sedikit, jika minuman diberikan melebihi takaran diatas, penderita akan muntah.
·
Teruskan member minuman sampai
si korban diserahkan kepada seorang ahli (Dokter)
LARANGAN : Korban yang tidak
sadar tidak boleh dberi makanan/ minuman melalui mulut karena bahaya maut.
Luka Bakar karena bahan kimia
:
Biasanya karena tersiram asam sendawa (Netric
acid), asam belerang (Sulphure Arcid) atau Soda api (Caustic soda) yang mana
luka tersebut membutuhkan perawatan Dokter. Pertolongan pertama yang bisa kita
lakukan
Ø Cuci bagian yang terbakar di bawah air mengalir
Ø Buka pakaian yang tersiram dengan segera, dapat pula dengan cara
menggunting atau merobeknya
Ø Hubungi Dokter atau bawa penderita ke Rumah Sakit
Luka Bakar karena Listrik :
Pertolongan pertama untuk korban listrik yakni
:
Ø Periksa pernafasannya. Jika pernafasannya terhenti, lakukan
pernafsan buatan
Ø Periksa sadar dan tidaknya
Ø Periksa cidera dan tidaknya, jika cidera segeralah dinginkan dengan
cara merendam atau menyiram dengan air sebanyak-banyaknya
Ø Tutuplah cedera bakar serta kulit sekitarnya
Ø Gantilah cairan badan yang hilang, beri seteguk minum setiap 10
menit
Ø Antar ke Rumah Sakit, sambil terus memberikan minum
Jenis
Peralatan PPPK
1)
Kain Penutup Luka
Penutup luka yang biasa digunakan adalah :
a)
Kain kasa steril : kain
berlapis dua besarnya berupa-rupa dan dibungkus sendiri
b)
Pembalut cepat : pembalut cepat
terdiri dari 2 bagian yakni bagian tengah segi 4, yang sebagian terdiri dari
beberapa lapisan kain kasa berwarna dan bagian pembalut gulung.
2)
Kain Segitiga (Mitella)
Kain segitiga paling banyak digunakan untuk
pertolongan pertama, karena mudah dibuat, mudah dilipat-lipat dan tidak banyak
memerlukan tempat. Bentuknya segitiga dengan satu puncak, dua sudut, dua sisi
pendek dari 90cm dan satu sisi panjang dari 125 cm.
Gunanya :
·
Untuk menahan kain penutup
kepala
·
Supaya bagian yang sakit tidak
bergerak, dan beristirahat
·
Untuk menekan pada bagian yang
sakit, atau yang luka
·
Untuk mengkat dan mencegah
pergerakan tulang
3)
Pembalut Gulung
Pembalut gulung biasanya dibuat dari kain
putih. Pembalut harus dipasang sedemikian rupa sehingga menekan seluruhnya
dengan sama rata, tidak boleh longgar, tidak boleh terlalu erat sampai menekan waktu
digunakan. Pembalut gulung dimulai dan diakhiri dengan melingkar,
sedapat-dapatnya dibalut dari kiri ke kanan dan gulungan menghadap ke muka si
pembalut.
4)
Bidai
Bidai berasal dari batang / gedebog pisang,
sebilah bamboo, papan tipis, pelepah kelapa, tongkat. Sebelum dipakai bidai
sedapat-dapatnya dibungkus tebal dengan kain lunak supaya tidak merusak kulit
dan supaya rapat erat pada badan yang patah.
Obat-Obatan
PPPK
Obat yang biasanya ada dalam lemari PPPK
anatara lain :
·
Mercurichroom
·
Obat Luka
·
Plester
·
Yodium
·
Kapas
·
Obat gosok
Tujuan Penanganan PPPK
·
Obat pusing
·
Pembalut cepat
·
Gunting kecil
·
Perban
·
Betadin
Ø
Menyelamatkan penderita
Ø
Menyembuhkan segera atau
sekurang-kurangnya mencegah bertambah parahnya luka
Ø
Mengurangi rasa nyeri
Ø
Mengantar penderita ke Dokter untuk pengobatan dan perawatan
selanjutnya
IV.
Penyusunan Laporan PPPK
Aspek-aspek yang harus diidentifikasi yaitu :
1)
Untuk kepentingan pasien dan
penderita
3 pokok utama yang harus diperiksa :
Ø
Penderita bernafas atau tidak
Ø
Penderita berdarah atau tidak
Ø
Penderita sadar atau tidak
Berilah perawatan langsung jika dalam keadaan tidak bernafas,
berdarah, tidak sadar.
Untuk mencari keterangan dari si penderita bagaimana
yang sakit atau cidera lakukan tindakan sebagai berikut :
Ø Periksa dengan tangan tempat yang sakit atau cidera sambil
memperhatikan air mukanya. Air muka yang menunjukkan rasa sakit akan lebih
jelas kata-katanya.
Ø Jelaskan system perbandingan pakailah anggota badan yang sehat
sebagai patokan
2)
Untuk Monitor
Sikap sewaktu melakukan pertolongna pertama harus tenang dan sabar.
Dalam keterangan pasien sebaiknya disebutkan :
Ø
Tempat kejadian yang tepat,
jika mungkin lenkap dengan denahnya
Ø
Jumlah korban, berapa yang
berat, dan yang ringan
Ø
Keadaan korban
Teknik penyusunan Laporan
PPPK
Setelah mengamati pasien dapat diperoleh keterangan secara singkat
dan jelas keadaan pasien, maka perlu membuat laporan:
1.
Nama (identitas ditulis
lengkap) :
2.
Tempat Kejadian Kecelakaan :
3.
Keadaan Korban (pasien) :
4.
Penanganan PPPK (yang sudah
dilakukan) :
1 Komentar
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com